makalah jaringa epitel

MAKALAH
JARINGAN EPITELIUM
Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Struktur Hewan
http://t2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcT-_CbCDL9FOSDzlMGY4-b3QtpwYT62TGPSMv42ZDFg6wIjAkGS






Oleh :
Mohamad Fahmi                         1210206062

PENDIDIKAN BIOLOGI / B
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2011

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. wb.
Bismillahirrahmaanirrahim
Segala puji hanya bagi Allah Tuhan seluruh alam, shalawat beserta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhamad SAW. Karena atas karunia dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Penulis mengucapkan terimakasih kepada Dosen Mata Kuliah Struktur Hewan yang telah membimbing dan mencurahkan ilmu kepada Penulis, sehingga Penulis dapat menyelesaikan makalah ini, walaupun dalam proses penyusunannya mengalami berbagai kesulitan. Makalah ini akan membahas tentang Jaringan Epitelium.
Tetapi sangat dimungkinkan dalam penyusunannya masih banyak kekurangan, baik dalam penyajian materi maupun dalam penulisan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat penulis harapkan, demi lebih baiknya karya yang selanjutnya.
Penulis berharap, mudah-mudahan makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua. Amiin.
Wassalamualaikum, wr. wb   

Bandung, September 2011

                                                                                                Penulis


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
A.    Latar Belakang Masalah............................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah........................................................................................ 1
C.     Tujuan Pembahasan...................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................... 2
A.    Pengertian Jaringan Epitelium...................................................................... 2
B.     Ciri-Ciri Jaringan Epitelium......................................................................... 3
C.     Klasifikasi Jaringan Epitelium...................................................................... 3
BAB III PENUTUP............................................................................................. 13
A.    Kesimpulan................................................................................................ 13
B.     Saran.......................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 15



BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Semua mahluk hidup terdiri atas unit yang disebut “sel”. Jelasnya sel merupakan unit struktural terkecil yang melaksanakan proses yang berkaitan dengan kehidupan, misalnya mampu mengambil nutrisi,  tumbuh dan berkembangbiak, bereaksi terhadap rangsangan, dan sebagainya.
Jaringan tersusun oleh sel-sel yang memilikibentuk dan fungsi yang sama. Perubahan sel menjadi jaringan terjadi melalui proses spesialisasi. Jaringan penyusu tubuh hewan ada empat macam yaitu:
1.      Jaringan epitelium
2.      Jaringan ikat
3.      Jaringan otot
4.      Jaringan saraf
Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Struktur Hewan dengan pokok bahasan Jaringan Epitelium.
B. Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan jaringan epitelium  ?
2.      Bagaimana cirri-ciri jaringan epitelium  ?
3.      Apa saja klasifikasi jaringan epitelium  ?
C. Tujuan Pembahasan
1.      Mengetahui pengertian dari jaringan epitelium
2.      Mengetahui ciri-ciri dari jaringan epitelium
3.      Mengetahui klasifikasi dari jaringan epitelium

BAB II
PEMBAHASAN

Jaringan tersusun oleh sel-sel yang memilikibentuk dan fungsi yang sama. Perubahan sel menjadi jaringan terjadi melalui proses spesialisasi. Jaringan penyusu tubuh hewan ada empat macam yaitu:
1.      Jaringan epitelium, merupakan jaringan yang melapisi permukaan tubuh dan membatasi rongga tubuh.
2.      Jaringan ikat, merupakan jaringan yang mengikat dan menyokong bagian-bagian tubuh.
3.      Jaringan otot, merupakan jaringan yang menggerakan bagian-bagian tubuh.
4.      Jaringan saraf, merupakan jaringan yang menanggapi rangsang (impuls) dari bagian tubuh yang satu ke bagian tubuh lainnya.

A.      Pengertian Jaringan Epitelium
Jaringan Epitelium adalah jaringan pembatas dan pelapis yang menyelubungi atau melapisi permukaan organ, rongga, dan saluran, baik di luar maupun di dalam tubuh. Jaringan Epitelium tersusun atas lapisan sel-sel yang sangat rapat susunannya, serta dapat membatasi rongga-rongga dalam tubuh.
Jaringan Epitelium mempunyai jaringan regenerasi yang sangat cepat. Misalnya,saat kulit kita terluka secara cepat jaringan epithelium dapat mengganti sel-sel yang rusak dengan sel-sel yang masih hidup dengan cara pembelahan mitosis. Umumnya jaringan epitelium berasal dari lapisan embrional: eksoterm dan endoterm, kecuali endothelium dan mesotelium berasal dari lapisan mesoderm.
Jaringan Epitelium yang melapisi lapisan luar tubuh disebut epidermis; jaringan epithelium yang melapisi lapisan dalam disebut endothelium, jaringan epithelium yang membatasi rongga disebut mesotelium. Sel-sel jaringan epitelium melekat pada membran dasar yang terbuat dari jaringan ikat. membran dasar mengandung serat kolagen yang tertanam dalam matriks. Fungsi membrane dasar adalah utuk menyokong jaringan epitel.
B.       Ciri-Ciri Jaringan Epitelium
Jaringan Epitelium memiliki cirri-ciri khusus yang membedakannya dengan jaringan lain. Cirri jaringan epithelium adalah sebagai berikut :
1.    Sel-selnya tersusun rapat sehingga tidak ada ruang antar sel
2.    Jaringan epithelium tidak mengandung pembuluh darah, tetapi mengandung ujung saraf. Sel epithelium mendapat makanan dari kapiler darah yang terdapat pada jaringan ikat .
3.    Jaringan epithelium memiliki kemampuan regenerasi yang cukup tinggi. Ada epithelium yang rawan terhadap gesekan sehingga permukaan sel akan aus. Adapula yang akan rusak akibat zat yang diakibatkan oleh bakteri, asam, atau asap. Selama sel epitalium mendapat cukup nutrien, sel epithelium akan cepat menggati sel-sel yang rusak tersebut melalui pembelahan sel.[1]

C.      Klasifikasi Jaringan Epitelium
Klasifikasi Jaringan epithelium dibadakan menurut :
1.    Bentuk sel yang membangunnya
2.    Jumlah lapisan yang menyusunnya



Berdasarkan lapisan dan bentuknya, epithelium dibadakan menjadi :
1.    Jaringan epithelium selapis
Epitelium selapis tersusun atas selapis sel yang sama. Epitelium selapis terdiri dari epithelium pipih selapis, kubus selapis, silindris selapis, batang selapis, dan batang berlapis semu.
a.    Epithelium pipih selapis
Epitelium pipih selapis terdiri atas selapis sel berbentuk pipih. Epitelium tipe ini tipis dan bersifat permiabel (dapat tembus) untuk dilalui ion terlarut atau difusi. Peranannya dalam proses difusi O2 maupun CO2 serta filtrasi darah pada proses pembentukan urin. Epitelium pipih selapis terdapat pada dinding kapiler tempat terjadinya proses pertukaran nutrient dan zat sisa antara darah dan jaringan tubuh. Epitelium pipih selapis juga terdapat pada alveolus, yang tempat terjadinya pertukaran gas.
Epitelium pipih selapis ada yang bersifat licin. Contohnya adalah endothelium yang licin yang meminimalisasikan gesekan pada organ sirkulasi seperti pada pembuluh darah, pembuluh limfa, dan jantung. Contoh lainnya adalah mesotelium yang melapisi rongga perut, membrane paru-paru, dan membrane jantung.

Gambar Epitel pipih selapis
b.    Epitelim kubus selapis
Epitelium kubus selapis terdiri atas selapis sel yang berbentuk kubus. Epitelium kubus selapis terdapat pada saluran kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan saluran pada ginjal yang berperan dalam sekresi dan absorpsi.


http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/Image/2-1b-1.jpg
Gambar 1.
Epitel Selapis
Ket :    1. Epitel kubus selapis
         2. Epitel pipih selapis
3. Jaringan ikat
(diambil dari lapisan allantois dan amnion embrio babi).
c.    Epithelium silindris selapis
Bentuk epithelium silindris selapis dilihat dari permukaan tampak seperti epithelium kubus selapis. Sedangkan dari samping tampak seperti pilar-pilar yang berhimpitan tegak lurus dengan inti yang tampak lonjong atau oval agak proksimal terhadap membrane basal. Contohnya pada dinding usus, saluran telur atau oviduct, serta pada saluran pelepasan pada beberapa macam kelenjar.




Gambar Epitel silindris selapis                          
d.   Epithelium batang selapis
Terdiri atas selapis sel berbentuk memanjang. Epitelium ini berfungsi dalam gerakan aktif molekul, seperti absorpsi, sekresi, dan transport ion. Epitelium batang selapis melapisi saluran pencernaan mulai dari lambung sampai anus, serta pada kelenjar dan diselingi sel goblet. Sel goblet adalah sel yang menghasilkan lendir atau mucus. Contohnya apada usus halus. Epitelium batang selapis ada yang memiliki silia, misalnya yang terdapat pada lapisan sebelah dalam saluran rahim. Silia membantu ovum bergerak menuju rahim.
e.    Epithelium batang berlapis semu
Tinggi epithelium batang berlapis semu bervariasi. Semua sel melekat pada membrane dasar tetapi hanya sel yang tinggi yang mencapai permukaan apical epithelium. Nukleus sel terdapat pada ketinggian yang berbeda sehingga tampak pada ketinggian yang berbeda sehingga tampak seolah-olah epithelium tersebut berlapis. Sel ini terdapat pada bagian dalam saluran pernapasan dan berfungsi mengeluarkan debu yang terperangkap pada lendir dari paru-paru.
2.    Jaringan epithelium berlapis
a.    Epitelium pipih berlapis
Epitelium pipih berlapis terdiri dari banyak lapisan sel dan sel di permukaannya berbentuk pipih. Sel-sel dilapisi yang lebih dalam berbentuk kubus atau batang. Dari semua tipe epithelium, epithelium pipih berlapis yang paling tebal dan paling sesuai untuk fungsi perlindungan. Tipe ini membentuk epidermis kulit, bagian dalam mulut, esophagus, dan vagina.
b.    Epitelium kubus dan batang berlapis
Epithelium jenis ini hanya ada di saluran besar dari beberapa kelenjar, misalnya kelenjar susu, kelenjar ludah, dan pangkal esophagus. Dan berperan sebaga sekresi.[2]
c.    Epithelium silindris berlapis
Epithelium silindris berlapis jarang sekali ditemukan dalam tubuh, contohnya terdapat pada bagian kavernosum dari uretra, faring, epiglotis, serta pada saluran pelepasan yang besar dari bermacam-macam kelenjar pada permukaan yang bebas sel-selnya berbentuk silindris yang agak gemuk, sedangkan sel-sel basalya berbentuk kubus.
Pada poletum mole di dalam laring dan dalam esofagus dari foetus, sel silindris yang berbatasan dengan rongga bersilia.




Gambar. Epitel silindris berlapis
d.   Epithelium transisional
Epitalium transisional merupakan jaringan epitel berlapis yang bentuk selnya dapat berubah-ubah. Epithelium jenis ini terdapat padaorgan urinari, misalnya ureter dan bagian dalam ginjal. Beberapa organ, misalnya kantong kemih, akan mengembang jika berisi urin. Saat pitelium transisional mengembang, pitelium akan menipis. Ketebalannya akan berkurang dari sekitar enam sel menjadi tiga sel, dan bagian atasnya akan memipih dari bentuk bulat menjadi bentuk pipih sehingga epitelium mengalami perubahan bentuk (transisi bentuk). Epitelium ini juga mebentuk penghalang impermeable (tidak dapat ditembus) sehingga urin tidak  menembus dinding kantong kemih.
http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/Image/2-1b-3.jpg



Gambar 2.
Kandung Kemih Kosong


http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/Image/2-1b-4.jpg





Gambar 3.
Kandung Kemih berisi urine

e.    Epithelium kelenjar
Epitelium kelenjar adalah epitelium yang terdapat pada kelenjar. Kelenjar terbagi kepada dua bagian yaitu kelenjar endokrin, kelenjar eksokrin dan kelenjar campuran.

KELENJAR
Kelenjar adalah suatu sel atau beberapa sel tubuh yang menghasilkan substansi khusus untuk bagian lain dari tubuh.
KELENJAR EKSOKRIN
Kelenjar ini mempunyai saluran keluar untuk mengangkut hasil kelenjarnya dan selanjutnya bermuara pada permukaan dalam dan luar tubuh. Secara morfologik kelenjar eksokrin dapat digolongkan menurut dasar tertentu.
Berdasarkan jumlah sel yang menyusunnya, kelenjar eksokrin dapat digolongkan ke dalam dua bagian:
a)      Kelenjar uniseluler
            Kelenjar jenis ini tidak memiliki saluran keluar, karena biasanya terdapat pada epitel permukaan, misalnya pada epitel usus sebagai sel piala.
b)      Kelenjar multiseluler
kelenjar multiseluler adalah lembaran epitel yang terdiri atas sel-sel sekretoris, akan tetapi sebagian besar kelenjar multiseluler merupakan invaginasi lembaran epitel ke dalam jaringan ikat di bawahnya.
Berdasarkan letak kelenjarnya terhadap epitel permukaan, maka jenis kelenjar ini dibedakan menjadi :
·       Kelenjar intraepithelial
Yaitu  kelenjar yang membentuk kelompok sel kelenjar pada epitel permukaan tanpa saluran kelenjar. Kelenjar jenis ini dapat dijumpai pada epitel selaput lendir lambung dan rongga hidung.
·         Kelenjar ekstraepitelial
Jenis kelenjar ini merupakan kelenjar yang terdapat dalam jaringan pengikat. Jenis kelenjar ini dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu :
1.    Pars secretoria, yaitu bagian yang menghasilkan sekret
2.    Ductus excretorius, yaitu saluran yang menampung sekret dari pars secretoria.
Dengan memperhatikan bentuk pars secretoria dan ductus excretorius dalam tubuh dikenal berbagai jenis kelenjar yaitu :

1)      Kelenjar tubuler sederhana (simple tubular gland)
a.       Kelenjar tubuler lurus (kelenjar usus besar)
b.      Kelenjar tubuler bergelung (glandula subdorifera)
c.       Kelenjar tubuler bercabang (glandula uterina)
d.      Kelenjar tubuloalveoler sederhana (simple tubuloalveoler gland)

2)      Kelenjar alveolar sederhana (simple alveolar gland)
Contoh kelenjar ini yaitu glandula sebacea yang terdapat pada kulit dan merupakan kelenjar polyptyche yang mempunyai modifikasi pada kelopak mata sebagai glandula meibomi yang termasuk sebagai kelenjar alveolar sederhana bercabang .

3)      Kelenjar tubuler kompleks (compound tubular gland)
Kelenjar ini mempunyai pars secretoria berbentuk tubuler dengan saluran keluarnya yang bercabang dan akhirnya bermuara dalam satu saluran utama contohnya testis.

Berdasarkan sifat sekretnya, kelenjar eksokrin dapat dibedakan menjadi :
kelenjar sitogen, yaitu kelenjar yang menghasilkan sel-sel sebagai sekretnya (misalnya testis dan ovarium) dan kelenjar nonsitogen, yaitu kelenjar yang hasilnya tidak mengandung sel-sel.Kelenjar nonsitogen ini dapat dibagi lagi menjadi tiga bagian yaitu :
1.        Kelenjar mukosa
Sekret kelenjar mukosa bersifat kental. Bentuk sel kelenjarnya pyramidal dengan bagian puncaknya berisi tetes-tetes bahan musinogen atau premusin sebagai pembentuk lendir.


2.        Kelenjar serosa
Sekret kelenjar serosa bersifat encer, jernih yang berbentuk sebagai albumin. Terkadang sekret tersebut mengandung enzim seperti pada kelenjar pancreas dan parotis.
Sel kelenjar serosa berbentuk pyramidal dengan inti berbentuk bulat yang terletak agak ditengah. Pada bagian basal sel terdapat glanular endoplaspic reticulum sehingga pada pengamatan dengan menggunakan mikroskop cahaya tampak gambaran yang bergaris-garis.
3.        Kelenjar campuran
Merupakan kelenjar campuran dari sel-sel kelenjar mukosa dan serosa. Kadang-kadang sel serosa terdesak oleh sel mukosa sehingga membentuk gambaran bulan sabit yang dinamakan demiluna gianuzzi. Contoh dari kelenjar ini adalah glandula submandibularis dan glandula sublingualis.
Berdasarkan cara sekresinya, dikenal tiga macam kelenjar yaitu :
1.      Kelenjar merokrin
Pada saat sekresi tidak akan terjadi kerusakan pada selnya ataupun tidak ada bagian sel yang ikut disekresikan (glandula subdorifera).
2.      Kelenjar apokrin
Kelenjar jenis ini pada saat sekresi, ada sebagian dari puncak sel ikut bersama-sam disekresikan sehingga tampak adanya tonjolan-tonjolan di bagian pucak sel kelenjar (glandula axillaris dan glandula circumanale).
3.      Kelenjar holokrin
Kelenjar jenis ini akan mengalami kerusakan pada waktu melangsungkan sekresi sehingga sekretnya bercampur dengan bagian sel yang telah mati (glandula sebacea).
SEL MIO-EPITEL
Sel ini berasal dari epitel tetapi bersifat kontraktil seperti sel otot. Sel tersebut terletak diantara membrane basalis dan sel-sel epitel kelenjarnya. Sel mio-epitel diduga berfungsi untuk membantu mendorong sekret kelenjar ke dalam duktus excretorius, terlihat adanya tonjolan-tonjolan sitoplasma yang panjang mengelilingi pars secretoria membentuk anyaman sebagai keranjang.
KELENJAR ENDOKRIN
Kelenjar ini tidak memiliki saluran keluar, disebut juga dengan kelenjar buntu. Hasil dari kelenjar ini diangkut oleh pembuluh darah atau pembuluh limfe. Pada umumnya kelenjar endokrin terdapat anyaman kapiler yang berhubungan langsung dengan sel-sel kelenjar. Susunan sel-sel kelenjar dapat tersebar dalam anyaman kapiler atau membentuk kelompok-kelompok.
Oleh karena hormon sebagai hasil kelenjar endokrin dalam kadar yang sangat rendah sudah menunjukkan pengaruhnya, maka hormon tersebut tidak selalu harus diangkut oleh pembuluh darah, namun harus di timbun terlebih dahulu. Penimbunan pada hormon pada tingkat pertama dapat dilakukan intraseluler sebagai butir-butir sekresi yang selanjutnya dapat ditimbun ekstraseluler di dalam celah-celah antar sel kelenjar atau dibatasi dalam suatu bentuk ruang yang dinamakan folikel (glandula thyroidea).
Tidak semua kelenjar endokrin disusun dalam kesatuan kelenjar khusus, melainkan tersebar dalam suatu organ (testis, ovarium, dan selaput lendir usus). Sebagian kelenjar endokrin membentuk suatu kesatuan yang dibungkus oleh jaringan pengikat (hypophisis cerebri).
Ada bentuk khusus dari kelenjar endokrin yang merupakan campuran kelenjar endokrin-eksokrin. Jenis kelenjar ini terdapat pada pancreas dimana kelenjar endokrin sebagai pulau-pulau diantara kelenjar eksokrin. Kelenjar endokrin sebagai insula langerhans.







GAMBAR 4.
Kelenjar Endokrin

BAB III
PENUTUP

A.      KESIMPULAN
Jaringan Epitelium adalah jaringan pembatas dan pelapis yang menyelubungi atau melapisi permukaan organ, rongga, dan saluran, baik di luar maupun di dalam tubuh.
Jaringan epitelium memiliki cirri-ciri sebagai berikut :
1.        Sel-selnya tersusun rapat sehingga tidak ada ruang antar sel
2.        Jaringan epithelium tidak mengandung pembuluh darah, tetapi mengandung ujung saraf.
3.        Jaringan epithelium memiliki kemampuan regenerasi yang cukup tinggi.
Klasifikasi Jaringan epithelium dibadakan menurut :
1.        Bentuk sel yang membangunnya
2.        Jumlah lapisan yang menyusunnya
Berdasarkan lapisan dan bentuknya, epithelium dibadakan menjadi :
1.        Jaringan epithelium selapis
a.    Epithelium pipih selapis
b.    Epitelim kubus selapis
c.    Epithelium silindris selapis
d.   Epithelium batang selapis
e.    Epithelium batang berlapis semu
2.        Jaringan epithelium berlapis
a.    Epitelium pipih berlapis
b.    Epitelium kubus dan batang berlapis
c.    Epithelium silindris berlapis
d.   Epithelium transisional
e.    Epithelium kelenjar

B.       SARAN
Demikian makalah yang dapat kami susun dan kami sangat menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan maka kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dan pengembangan sangat kami harapkan. Dan semoga ini dapat menambah pengetahuan kita dan bermanfaat. Amin.


DAFTAR PUSTAKA

Marieb, E.N. & J. Mallat. 2001. Human Anatomy. 3rd ed. San Fransisco. Benjamin Cummings
Pratiwi D.A.,Sri Maryati, Srikini, Suharno, Bambang S. 2006. Biologi SMA jilid 2 untuk kelas XI. Jakarta . Erlangga
Suripto. Struktur Hewan. Biologi ITB



[1] Mnarieb, E.N. & J. Mallat. 2001. Human Anatomy. 3rd ed. San Fransisco. Benjamin Cummings.
[2] Mnarieb, E.N. & J. Mallat. 2001. Human Anatomy. 3rd ed. San Fransisco. Benjamin Cummings.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SBMPTN 2021

MAKALAH SISTEM INTEGUMEN

laporan visika Viskositas